Langsung ke konten utama

Postingan

Re-Infeksi Covid-19

Kejadian re-infeksi Covid-19 atau infeksi berulang Covid-19 pada seseorang yang sudah pernah kena sakit Covid-19 sudah banyak dilaporkan di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia, namun kejadian re-infeksi Covid-19 ini masih terus dipelajari oleh para ilmuwan kedokteran. Perlu kita pahami terlebih dahulu bahwa Covid-19 ini menular dan menyebar antar manusia melalui droplet merupakan mekanisme transmisi utama Covid-19 saat ini. Dan ketika seseorang terinfeksi sakit Covid-19 baik dengan atau tanpa gejala. secara teoritis akan terbentuk antibodi terhadap Covid-19, namun antibodi yang terbentuk akan menghilang dalam 3 sampai 12 bulan. Sehingga ketika mencapai masa menurunnya/ menghilangnya antibodi Covid-19, maka orang tersebut akan memiliki resiko sama besarnya seperti dia belum pernah kena infeksi Covid sama sekali. Oleh karena itu tetap disarankan untuk tetap melaksanakan Protokol Kesehatan pribadi antara lain : selalu memakai masker (masker bedah/ kain yang 3 lapis), rajin mencu

Fenomena Long Covid

Apa itu Long Covid-19?  Long Covid ialah kondisi munculnya gejala-gejala Covid-19 pada pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil tes swab PCR negatif. Gejala yang menetap atau berulang-ulang selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Gejala paling umum yang masih tetap dirasakan pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dengan tes Swab PCR negatif antara lain : 1.  Kelelahan (mudah lelah bila naik tangga sedikit atau berjalan beberapa menit) 2. Sesak nafas 3. Batuk 4. Nyeri Sendi 5. Nyeri dada. Gejala lain yang dilaporkan : 1. Kesulitan berpikir dan konsentrasi 2. Depresi 3. Nyeri Otot 4. Sakit Kepala 5. Demam Intermitten (suhu tubuh naik tiba-tiba, lantas normal lagi) 6. Jantung berdebar cepat. Kelompok rentan terkena Long Covid-19 : a. Pasien dengan kondisi penyakit penyerta b. Pasien Lanjut Usia c. Pasien dengan kebiasaan merokok Dugaan Penyebab Long Covid-19 antara lain : *  Sistem kekebalan tubuh terus bereaksi meskipun telah berlalu *  Adanya kela

Stop Merokok - Sayangilah Orang di Sekitar Anda!!

Berdasarkan data dari Pendataan PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) yang mulai dilaksanakan pada tahun 2017 sampai saat ini, yang dicetuskan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ada 12 Indikator Kesehatan yang diidentifikasi menjadi potensi masalah kesehatan masyarakat, di antaranya adalah masalah KEBIASAAN MEROKOK. Dari data terlampir di atas ada beberapa RW di Kelurahan Jaka Sampurna yang jumlah perokoknya sudah mencapai seperempat / 20 % warga dari total warga RW tersebut !! Rokok mengandung ratusan sampai ribuan macam zat racun berbahaya yang dihasilkan berupa asap dari pembakaran, sebagian dihisap oleh perokok dan sebagian besar asap dihembuskan keluar, mengotori udara sekitarnya dan dihisap oleh orang-orang sekitar yang menjadi perokok pasif. Zat-zat racun berbahaya memiliki potensi/ dampak jangka panjang yang akan mempengaruhi tubuh/organ perokok maupun para perokok pasif.  Gejala sakit yang paling umum ditimbulkan akibat merokok, biasanya munc

Kalender Promosi Kesehatan tahun 2021 - Kemenkes RI

Berikut ini kalender yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2021, berisikan banyak pesan-pesan kesehatan yang mengingatkan kita untuk lebih memperhatikan dan peduli untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan berbasis kesehatan masyarakat.  Kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri untuk peduli akan menjaga dan mempertahankan budaya hidup sehat dan menambah wawasan kesehatan, siapa lagi?? Salam Sehat!!

STOP Kekerasan pada Perempuan & Anak!!

  Salam Sejahtera bagi kita semua. Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas PPPA Kota Bekasi - Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak membentuk TeSA (Telepon Sahabat Perempuan dan Anak). TeSA ini merupakan media bagi perempuan dan Anak dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak, di mana perempuan dan anak dapat secara langsung berpartisipasi untuk mengungkapkan permasalahan, menyampaikan pandangannya, dan menemukan solusinya. Hal ini sejalan dengan Konvensi Hak Anak dan pasal 10  Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak yang menyebutkan bahwa, "Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan. MAKSUD, mewujudkan perlindungan perempuan dan anak dan pemenuhan hak perempuan dan anak untuk hidup, tumbuh dan berkembang, dilindungi dari berbagai tindak

Nutrisi bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi

    Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit sistemik yang berdampak pada seluruh bagian tubuh. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan sakit DM, tetapi dapat dikendalikan melalui obat-obatan dan perubahan pola hidup. Siapa saja yang bisa terkena DM ? 1. Usia di atas 45 tahun 2. Usia di bawah 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan faktor resiko :     -     Kebiasaan tidak aktif bergerak/ olah raga     -     turunan pertama dari orang tua dengan DM     -    riwayat melahirkan bayi dengan Berat Badan (BB) lahir bayi > 4000 gram, atau  riwayat  DM gestasional     -    HIPERTENSI (> 140/90 mmHg)     -    Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau Trigliserita > 250 mg/dL     -    Menderita polycystic ovarial syndrome  (PCOs) atau keadaan lain yang terkait dengan resistensi insulin     -    Adanya riwayat toleransi terganggu atau glukosa darah puasa terganggu  sebelumnya -  PREDIABETES     -    Memiliki riwayat penyakit jantung Berikut faktor-faktor ya

Tips Pemeriksaan Sederhana untuk Mendeteksi Gangguan Penglihatan

Tanggal 8 Oktober 2020 lalu merupakan Hari Penglihatan Sedunia 2020. Mata sebagai bagian dari panca indera untuk membantu kita melihat sekeliling kita, membantu untuk beraktivitas, mendeteksi bila ada masalah yang terjadi, dan mendukung semua segi kehidupan kita. Organ Mata perlu kita pelihara dan jaga dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, gunakan alat pelindung Mata tertentu ketika kita berkendaraan roda dua, ketika kita bekerja yang berkaitan dengan pencahayaan yang terlalu kuat seperti menge-las, gerinda logam, peleburan logam, aktivitas luar ruangan di siang hari yang terpapar radiasi ultraviolet matahari dan lain sebagainya. Masalah pada Mata sering kali terjadi dan tidak terlalu dirasakan oleh sebagian orang. berikut ini kami postingkan metode sederhana pemeriksaan mata yang dapat Bapak/ ibu/ saudara/ saudari sekalian untuk dilakukan secara mandiri di rumah. Bila ada ditemukan kelainan, segeralah konsultasi ke dokter/ klinik/ puskesmas terdekat, terutama sesuai dengan Faskes y