Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Layanan Tes HIV : Anda yang Merasa Resiko Tinggi Tertular HIV dan Ibu Hamil Wajib Tes HIV

Human Imunodeficiency Syndrome (disingkat HIV) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang dapat menular melalui hubungan seksual, transfusi darah, maupun perlukaan terbuka yang terpapar pada luka terbuka pula pada orang lain. HIV ini menurunkan antibodi tubuh, sampai akhirnya penderita tidak memiliki daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit apapun dan menjadi sangat berat akibatnya.           Penyakit ini saat ini sudah ada banyak jenis regimen obat terapi atau disebut obat ARV (anti retro viral), untuk di kota Bekasi sudah tersedia di 3 Rumah Sakit antara lain : RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid, RS Ananda dan RS Elizabeth dan UPTD Puskesmas Perumnas II. Puskesmas Rawa Tembaga memiliki layanan pemeriksaan HIV yang menjadi 1 paket dengan tes Sifilis dan Hepatitis, yang ditujukan bagi para ibu hamil. Pemeriksaan ini diadakan oleh pemerintah dengan tujuan mencegah penularan penyakit HIV, Sifilis dan Hepatitis dari ibu ke bayinya. J adwal Layanan Skrining HIV khusus untu

HIPERTENSI : Minum Obat Teratur meski Tekanan Darah Terkontrol

Bagi Anda yang menderita sakit hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) harus mengkonsumsi obat anti hipertensi secara teratur agar tekanan darahnya bisa terkontrol. Pengobatan ini harus dijalani seumur hidup sekalipun tekanan darah sudah mencapai target yang ditentukan.  Jadi jangan berhenti minum obat kalau tekanan darahnya normal atau malah tidak sedikit yang menganggap bahwa obat darah tinggi/ hipertensi baru diminum kalau sedang sakit kepala. Obat anti hipertensi bukan obat sakit kepala, hipertensi nyaris tidak pernah menimbulkan rasa sakit/ nyeri dalam bentuk apapun. Pengobatan yang terputus justru beresiko memicu terjadinya penyakit yang lebih berat, seperti jantung, stroke dan gagal ginjal. Penyakit hipertensi merupakan penyakit kronik yang tidak bisa sembuh tetapi bisa dikontrol dengan minum obat teratur dan gaya hidup yang sehat. Pengobatan yang dihentikan, tekanan darah bisa naik lagi dan beresiko menjadi penyakit yang lebih parah dan timbul penyakit komplikasi seperti jan

Jangan Kuatir terhadap Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) Covid-19 !!

Akhir-akhir ini kita mendengar/ melihat/ membaca berita baik di Media Sosial, Media Cetak Nasional, atau di pemberitaan Televisi Nasional tentang munculnya gejala yang diderita orang-orang yang telah mendapatkan vaksinasi. Ada yang menderita gejala demam, menggigil, nyeri badan dan tulang, sakit kepala, lemas serta mual dan muntah. Jawaban atas reaksi dan gejala yang muncul tersebut adalah sederhana, karena yang disuntikkan adalah benar-benar terkandung zat vaksin. Adapun reaksi/ gejala yang muncul walau TIDAK SEMUA orang yang disuntikkan vaksinasi Covid harus muncul gejala/ reaksi, merupakan reaksi dari antibodi tubuh yang mulai bekerja beberapa saat setelah zat vaksin Covid-19 diinjeksikan ke tubuh. Dan jangan lupa, bahwa orang yang hendak divaksinasi harus benar-benar dalam kondisi benar-benar sehat. Sebab bila ternyata saat hendak divaksinasi, orang tersebut ternyata sedang sakit maag berat, mual muntah/ diare dan tidak menginfokan ke petugas skrining dan dilakukan penyuntikkan vak