Langsung ke konten utama

Nutrisi bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi

   

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit sistemik yang berdampak pada seluruh bagian tubuh. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan sakit DM, tetapi dapat dikendalikan melalui obat-obatan dan perubahan pola hidup.

Siapa saja yang bisa terkena DM ?
1. Usia di atas 45 tahun
2. Usia di bawah 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan faktor resiko :
    -    Kebiasaan tidak aktif bergerak/ olah raga
    -    turunan pertama dari orang tua dengan DM
    -    riwayat melahirkan bayi dengan Berat Badan (BB) lahir bayi > 4000 gram, atau riwayat DM gestasional
    -    HIPERTENSI (> 140/90 mmHg)
    -    Kolesterol HDL < 35 mg/dL dan atau Trigliserita > 250 mg/dL
    -    Menderita polycystic ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain yang terkait dengan resistensi insulin
    -    Adanya riwayat toleransi terganggu atau glukosa darah puasa terganggu sebelumnya -  PREDIABETES
    -    Memiliki riwayat penyakit jantung

Berikut faktor-faktor yang mempertinggi resiko terkena DM :
1.     Faktor-faktor terkait Stress :
        a. Makan berlebih, terutama asupan makanan yang manis/ tinggi pemanis
        b. Merokok
        c, Peminum alkohol
        d. Gangguan saraf dan sistem endokrin : terjadi peningkatan hormon kortisol dan sekresi abnormal pada hormon seksual.
2.    Kurang Olah raga/ beraktivitas fisik
3.    Faktor genetik
4,    Penuaan.

*Keterangan Gambar : 1 buah kubus gula setara sebanyak 1 sendok teh gula.
Mengindikasikan semakin sering kita makan makanan ringan seperti di gambar di atas, semakin memperberat kerja organ insulin dan mempertinggi resiko terkena Diabetes.

*Keterangan Gambar : hindari makan-makan yang berlemak/ digoreng dan bersantan, ternyata kandungan kolesterol pada santan sangat tinggi!!



*Keterangan Gamber : untuk menghabiskan jumlah kalori yang terkandung dalam 1 soft drink/ kaleng soda sebanyak 138 kalori harus beraktivitas jalan selama 26 menit atau beraktivitas lari selama 13 menit. Dan seterusnya.

*Keterangan Gambar : berikut gambaran 1 porsi piring yang kita makan dengan takaran sebagai berikut setengahnya berupa sayuran, seperempat karbohidrat (nasi merah, atau makanan karbohidrat lainnya) dan seperempat untuk makanan berprotein. Ditambah 1  gelas air non kalori.



*Keterangan Gambar : gambar di atas merupakan jenis-jenis makanan yang sudah diukur kadar Indeks Glikemik (GI), pilih makan makanan yang nilai GI nya paling rendah, contoh makanan yang dilingkari. 


*Keterangan Gambar : berikut contoh jenis makanan yang mengandung lemak yang baik (Good Fats) dan Lemak yang merugikan tubuh (Bad Fats).




*Keterangan Gambar :
berikut merupakan ilustrasi porsi makan bagi penderita Diabetes, yang sebaiknya tetap makan 3 kali sehari di tambah snack 3 kali sehari pula, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan kadar gula darah setiap waktu. Jenis snack lebih disarankan berupa buah, sayuran rebus, atau segelas susu.


*Keterangan Gambar : berikut tips metode memasak yang disarankan bagi penderita DM dan Hipertensi.


*Keterangan Gambar : 
DASH = Pendekatan Pengaturan Asupan Diet untuk menghentikan Hipertensi
Makan makanan mengandung tinggi serat seperti gandum, buah buahan, sayuran dan susu rendah lemak
Makan makanan tinggi kandungan Kalsium, Natrium dan Magnesium
Kurangi mengkonsumsi daging, makanan yang manis dan mengandung gula
Kurangi makan makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol













Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR Pelayanan Pasien, JADWAL Pelayanan, Persetujuan General Consent, Daftar Tarif Pelayanan & Berbagai Informasi lainnya di Puskesmas Rawa Tembaga

Salam Sehat. Selamat Datang di UPTD Puskesmas Rawa Tembaga. Bagi Anda yang baru pertama kali datang ke UPTD Puskesmas Rawa Tembaga, berikut terlampir di bawah ini Alur Pelayanan Pasien (gimana dan mesti kemana daftar dan seterusnya), SILAKAN SCROLL terus ke bawah - tersedia Informasi Jadwal Pelayanan, Tarif Pelayanan yang tidak tercover KIS, Video simulasi, Surat Persetujuan Umum (General Consent), Rujukan Rumah Sakit untuk berobat, Rujukan Rumah Sakit untuk situasi darurat, dan tersedia berbagai link informasi seperti Denah Ruang Pelayanan, Denah Alur Evakuasi Bencana, dan banyak lagi.  Berikut ALUR PELAYANAN PASIEN di Puskesmas Rawa Tembaga.      ALUR PENDAFTARAN   BERIKUT VIDEO SIMULASI Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien - Silakan simak videonya, semoga membantu Anda. Semua pasien atau pengunjung yang ingin mengakses pelayanan, WAJIB melakukan pendaftaran !! Termasuk berobat, kontrol hasil laboratorium, ambil obat TBC, Konseling/ konsultasi saja, KB, KIA, Imunisasi, Calon Jamaah Haj

Mengenal seputar Puskesmas Rawa Tembaga & Bagan Alur Pelayanan Pasien

Puskesmas Rawa Tembaga (seterusnya disebut "PKM RATEM") merupakan Unit Layanan Teknis Daerah bidang kesehatan yang membina, melayani dan memonitoring wilayah Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat. Memang secara fisik gedung ini berdiri dan berlokasi di wilayah Kelurahan Kayu Ringin, Kecamatan Bekasi Selatan. PKM RATEM saat artikel ini diposting memiliki sumber daya manusia terdiri dari : 2 orang Dokter Umum, 2 orang Dokter Gigi, 6 orang Bidan, 3 perawat umum, 1 perawat gigi, 1 orang ahli Gizi, 2 orang analis, 2 orang IT, 1 apoteker, 13 orang bagian non medis. Dengan jumlah ketenagaan yang demikian dibandingkan dengan jumlah penduduk Kelurahan Jaka Sampurna yang sudah mencapai lebih dari 72.000 jiwa, belum mencapai kesesuaian rasio antara dokter umum dan masyarakat.  Namun PKM RATEM tetap selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan. Layanan setiap hari dibuka dengan JADWAL BUKA PENDAFTARAN sebagai berikut : Se

CATIN Wajib Tes HIV

Salam Sehat.      Seiring mulai meningkatnya kasus penularan HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) di kalangan ibu rumah tangga. Pemerintah menitikberatkan deteksi dini resiko penyakit-penyakit menular dan beresiko kematian atau kecacatan pada ibu hamil.       Adapun bertahun-tahun sebelumnya, penularan HIV hanya berputar di sekitar pengguna jarum suntik steril, wanita penjaja seks, hubungan seks yang berganti pasangan, dan gay.       Namun terjadi pergeseran penularan di luar kategori yang disebutkan di atas, ke kaum ibu rumah tangga, yang notabene tidak memiliki resiko tinggi tertular penyakit HIV maupun penyakit Infeksi Menular Seksual, jadi dimungkinkan tertular dari suami yang melakukan hubungan seksualnya dengan yang bukan isterinya. Yang pada akhirnya, ketika ibu rumah tangga hamil, maka calon bayi yang dikandungnya memiliki resiko tinggi tertular, apalagi tidak dilakukan skrining pada waktu pemeriksaan kehamilan.      Mengetahui potensi resiko penularan ini, maka Kementerian Kes