Langsung ke konten utama

Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis

Salam Sehat.

    Kali ini topik pembahasan tentang penyakit Tuberkulosis, materi ini dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), admin mendapatkan ijin lisan dari beliau untuk menyadur seluruh materinya. Beliau saat ini bertugas di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Persahabatan Jakarta. Materi ini disampaikan dalam rangka "Sosialisasi Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis Kemenko - PMK, 26 Maret 2025".

Semoga memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.

APA ITU TUBERKULOSIS ? 

* Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, bakteri berbentuk batang yang bersifat aerobik.

* TB terutama menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, tulang, otak dan lainnya.


KARAKTERISTIK Mycobacterium tuberculosis

Karateristik Biologis

* Berbentuk batang, ukuran sangat kecil (0,2 - 0,6 Âµm)

* Dinding sel : sangat rumit dan kuat, menyebabkannya mampu bertahan di lingkungan ekstrim. Mengandung asam mikolat yang membuatnya tahan asam (sifat tahan asam inilah yang digunakan dalam tes Ziehl-Neelsen).

* Membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, sehingga lebih sering ditemukan di paru-paru.

Kemampuan Bertahan Hidup

* Mampu bertahan di lingkungan kering selama beberapa minggu.

* Tahan terhadap kondisi kelembaban rendah.

Mekanisme Transmisi 

* Droplet yang berasal dari batuk, bersin, atau bernafas.

* Partikel kecil (2-5 Âµm) mencapai alveolus, memungkinkan infeksi.

1. Coleman M, Martinez L, Theron G, Wood R, Marais B. Mycobacterium tuberculosis Transmission in High-Incidence Settings—New Paradigms and Insights. Pathogens [Internet]. 2022 Nov [cited 2024 Nov 22];11(11):1228. Available from: https://www.mdpi.com/2076-0817/11/11/1228

2. Natarajan A, Beena PM, Devnikar AV, Mali S. A systemic review on tuberculosis. Indian Journal of Tuberculosis [Internet]. 2020 Jul 1 [cited 2024 Nov 22];67(3):295–311. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0019570720300305


PENULARAN TB
* Pasien TB aktif menjadi sumber penularan.
* Pelepasan kuman TB ke udara melalui batuk.
* Kuman TB mampu bertahan di udara dalam wakt tertentu dalam kondisi tertentu.
* Terhirupnya kuman TB pada orang yang berkontak dengan pasien TB, bergantung dengan lingkungan, kepadatan, dan intensitas.
* Infeksi TB, dengan kemungkinan berlanjut menjadi TB aktif.
1. Churchyard G, Kim P, Shah NS, Rustomjee R, Gandhi N, Mathema B, et al. What We Know About Tuberculosis Transmission: An Overview. The Journal of Infectious Diseases [Internet]. 2017 Nov 3 [cited 2024 Nov 19];216(Suppl 6):S629. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5791742/



SITUASI TB - GLOBAL dan INDONESIA




PEMERIKSAAN TB

* TES MANTOUX  
: tes kulit yang melibatkan penyuntikkan sedikit protein dan bakteri TB ke kulit. Jika ada reaksi berupa pembengkakan, ini bisa menjadi indikasi infeksi TB.
RONTGEN DADA (X-RAY DADA) : pemeriksaan rontgen dada untuk mendeteksi adanya kerusakan akibat infeksi TB.
TES DAHAK : pemeriksaan laboratorium terhadap dahak untuk mendeteksi keberadaan bakteri TB.

TES DARAH : tes darah untuk mengukur respons sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri TB.
CT SCAN atau MRI : jika dicurigai TB ekstra paru, CT Scan atau MRI bisa dilakukan untuk melihat infeksi pada organ lain.

PENGOBATAN TUBERKULOSIS
OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) : pengobatan TB menggunakan kombinasi beberapa jenis antibiotik yang harus diminum secara teratur hingga tuntas selama beberapa bulan.
Mengapa harus berobat TB sampai tuntas?
a. Menghentikan infeksi sebelum gejala memburuk
b. Mencegah penularan TB ke orang-orang di sekitar kita
c. Jika tidak berobat hingga tuntas, bakteri dapat berevolusi menjadi kebal terhadap antibiotik (TB resisten obat)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

LANGKAH PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
1. Pengawasan Medis Teratur : Selama masa pengobatan, pasien harus rutin kontrol ke dokter untuk memantau perkembangan dan memastikan pengobatan berjalan sesuai rencana.
2. Pencegahan Penularan : Pasien TB harus menerapkan etika batuk yang baik, seperti menutup mulut saat batuk atau bersin, menggunakan masker, dan menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah penularan.
3. Vaksinasi BCG: Vaksinasi Bacillus Calmette-GuĂ©rin (BCG) diberikan untuk melindungi anak-anak dari TB berat.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga teratur, dan cukup istirahat, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2020.

ACTIVE CASE FINDING
 Sebagai Strategi Peningkatan Notifikasi Kasus TB
Active case finding (ACF) adalah skrining sistematis untuk TB aktif pada populasi sasaran yang dianggap berisiko tinggi TB.
Hampir setengah pasien TB tidak mencari perawatan apapun karena gejala ringan atau tanpa gejala → menyebabkan TB under diagnosis
+ Upaya ACF harus melibatkan penelusuran kontak dari pasien TB dan kelompok berisiko
+ Memanfaatkan  foto toraks dibantu kecerdasan buatan/AI), skin test/pemeriksaan berbasis

IGRA, TCM, dan modalitas TB lainnya.
Baru mencakup 25 kabupaten /kota.
Creswell J, Codlin AJ, Andre E, et al. Optimizing active casefinding for tuberculosis: A guide for programmatic approaches. World Health Organization; 2021.

Pemberian TPT pada Populasi Kunci dan Rentan

* Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) 

* Tinggal serumah dengan pasien TB

a. Anak usia di bawah 5 tahun 
b. Anak usia 5-14 tahun 
c. Remaja dan dewasa

*  Kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif 
a. Kekebalan tubuh rendah (pasien kanker, cuci darah, konsumsi steroid jangka panjang, cangkok organ, dll)
b. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik

Pemberian TPT pada Populasi Kunci dan Rentan

Tiga jenis paduan obat untuk pencegahan di Indonesia
a. 6H: Isoniazid selama 6 bulan
b. 3HP: Isoniazid dan Rifapentine selama 3 bulan
c. 3HR: Isoniazid dan Rifampisin selama 3 bulan 

Menyongsong Vaksin TB Baru
a. Vaksin TB M72 berpotensi menjadi vaksin TB baru pertama dalam lebih dari satu abad yang melindungi remaja dan dewasa dari TB paru
b. Jika berhasil, vaksin ini dapat menghemat US$41,5 miliar bagi rumah tangga yang terdampak TB dalam 25 tahun.
c. Saat ini sedang dalam penelitian fase III dan memiliki prospek baik untuk mencegah TB paru.
d. Diharapkan sudah dapat digunakan masyarakat pada tahun 2029.

Belajar dari Pandemi COVID-19 : Lawan Stigma dan Diskriminasi

Terapkan strategi intervensi kesehatan masyarakat untuk melawan TB, seperti masa COVID-19 :
* Edukasi secara terus-menerus melalui berbagai platform dan teknologi
* Pemberitaan di mana-mana
* Gunakan sosial media sebagai tempat edukasi
* Masyarakat saling menjaga, membantu, dan menasihati
* Hapus stigma, mitos, diskriminasi melalui melalui berbagai strategi rekayasa sosial, baik edukasi ataupun kebijakan non-diskriminatif di segala lini (Pentahelix)

Menggunakan Teknologi untuk Lawan Stigma, Diskriminasi, dan Misinformasi
* Memanfaatkan platform Chatbot
* Bisa dimanfaatkan oleh pasien, terduga TB, dan masyarakat umum untuk
a. Mendapatkan informasi terkait TB
b. Berkonsultasi dalam mencari pengobatan
c. Mendapatkan encouragement dalam menjalani proses pengobatan



Posted by admin
Materi ini seijin lisan dari Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K)

                                    **************** [] *****************

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR Pelayanan Pasien, JADWAL Pelayanan, Persetujuan General Consent, Daftar Tarif Pelayanan & Berbagai Informasi lainnya di Puskesmas Rawa Tembaga

Salam Sehat. Selamat Datang di UPTD Puskesmas Rawa Tembaga. Bagi Anda yang baru pertama kali datang ke UPTD Puskesmas Rawa Tembaga, berikut terlampir di bawah ini Alur Pelayanan Pasien (gimana dan mesti kemana daftar dan seterusnya), SILAKAN SCROLL terus ke bawah - tersedia Informasi Jadwal Pelayanan, Tarif Pelayanan yang tidak tercover KIS, Video simulasi, Surat Persetujuan Umum (General Consent), Rujukan Rumah Sakit untuk berobat, Rujukan Rumah Sakit untuk situasi darurat, dan tersedia berbagai link informasi seperti Denah Ruang Pelayanan, Denah Alur Evakuasi Bencana, dan banyak lagi.  Berikut ALUR PELAYANAN PASIEN di Puskesmas Rawa Tembaga.      ALUR PENDAFTARAN   BERIKUT VIDEO SIMULASI Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien - Silakan simak videonya, semoga membantu Anda. Semua pasien atau pengunjung yang ingin mengakses pelayanan, WAJIB melakukan pendaftaran !! Termasuk berobat, kontrol hasil laboratorium, ambil obat TBC, Konseling/ konsultasi saja, KB, KIA, Imu...

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024

     Berikut ini merupakan salinan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peraturan ini menjadi acuan bagi semua puskesmas di Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, mulai dari manajemen puskesmas hingga pelayanan kesehatan sesuai klaster siklus hidup sehingga sesuai dengan konsep integrasi pelayanan primer. Beberapa catatan penting dari peraturan ini yang antara lain: Puskesmas memberikan pelayanan terintegrasi dengan sistem klaster, yaitu klaster manajemen, klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan dewasa dan lansia, klaster penanggulangan penyakit dan kesehatan lingkungan, serta lintas klaster. Tidak ada Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang merupakan pejabat struktural dalam struktur organisasi puskesmas. Tiap klaster dipimpin oleh penanggung jawab klaster yang merupakan pejabat fungsional kesehatan yang ditunjuk oleh kepala puskesmas, yang mana penanggung jawab k...

Klaster-klaster Puskesmas - ILP - Care Pathways

Salam Pembaca Blog PKM Rawatembaga. GUY'S Pengenalan ILP â—Ź 01 Januari 2025 ILP sudah harus di terapkan di tunggu sampai 2 tahun  â—Ź kenapa dari Akreditasi menjadi ILP dari pendekatan Program ( Akreditasi) menjadi pendekatan siklus kehidupan  â—ŹPenyesuaian Instrumen Akreditasi ke ILP 1. Klaster 1 : Bab 1 , bab 5 2. Klaster 2 : Bab 2 luar gedung, Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 3. Klaster 2 : Bab 2 untuk Pelayanan luar gedung , Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 4. Lintas Sektor : Bab 3 dan Bab 1( 4.1 MFK untuk program penanggulangan bencana ) 5. Kalster 4 : PWS ( pemantauan wilayah setempat ) dan Surveilens tidak secara spesifik di nilai dalam standar Akreditasi, Bab 1 ( EP 1,2,4 ) Bab 2  ( EP 2,6,5 ) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pembaharuan pembagian susunan organisasi dan layanan bagi Puskesmas yang dibagi dalam 4 klaster. Berikut adalah link download file dengan format PDF. Link Download Video ILP Pedoman Puskesmas Klaster 1 Pedoman Puskesmas Klaster 2 Pedom...

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja
DIrjen Kemenkes th 2024, 74 halaman