Langsung ke konten utama

Baby Blues

Salam Sehat para pembaca Blog Puskesmas Rawa Tembaga.

Kali ini penulis akan membahas topik "Baby Blues".

Ini bukanlah nama grup musik atau judul lagu barat.

    Baby blues adalah gangguan kejiwaan pada ibu yang baru melahirkan, ditandai dengan perubahan suasana hati secara cepat dan ekstrem. Kondisi yang umum dialami ini dapat berlangsung dua minggu sampai tiga bulan sesudah melahirkan.

Topik ini menjadi pilihan karena sempat terjadi berita cukup viral di medsos di mana petugas stasiun kereta api Pasar Minggu Jakarta berhasil mencegah seorang ibu dengan bayinya yang hendak melompat ke jalur kereta api saat kereta hendak melintas, ibu ini ada indikasi hendak melakukan bunuh diri sesaat ditinggal sebentar sang suami yang pergi ke toilet.

    Baby blues ini berpotensi terjadi ke sebagian ibu melahirkan. Yang memiliki keluhan ini terjadi akibat rasa putus asa saat merawat bayi tanpa jeda istirahat yang cukup karena kebutuhan si bayi yang harus dipenuhi terus menerus. Sementara di momen tertentu ibu bisa merasa kecapekan, merasa enggak berdaya.

    Keluhan paling umum, ibu merasa enggak bisa terkoneksi dengan bayinya, enggak merasakan kesenangan dalam merawat bayinya. Di titik tertentu kadang muncul keinginan menyakiti bayinya. Perilaku ekstrem dari kondisi ini bisa dicegah jika ibu bisa mengomunikasikan masalah yang dirasakan dan kebutuhannya kepada pasangan atau kerabat seperti orang tua atau mertuanya atau saudaranya.

    Ibu bisa meminta waktu untuk menyendiri, kesempatan untuk merawat diri sendiri atau sekedar memiliki teman untuk berbicara. Kebutuhan itu juga sebaiknya disadari atau menjadi orang terdekat ibu. Kebutuhan bisa bervariasi tetapi yang paling penting adalah kehadiran orang-orang di sekitarnya. Kehadiran sebagai teman bekomunikasi atau pemberi bantuan untuk merawat bayinya, meringankan beban emosi si ibu

    Kehadiran orang lain semakin dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan apalagi ketika ibu sudah pernah melakukan tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri seperti yang terjadi beberapa hari lalu yang sempat viral di media sosial di stasiun Pasar Minggu Jakarta. Malah si ibu tidak bisa lagi ditinggal sendiri, sembari mendapatkan penanganan profesional seperti psikolog.

    Jadi apabila ada di antara Anda yang menemukan kasus seperti itu harus tenang karena ibu ini melakuukan perbuatan ekstrem saat sedang tidak baik-baik saja, kalut dan kesadarannya tidak penuh, Jadi harus empati, dekati dulu, ajak bicara untuk mengecek responsnya nyambung atau tidak, dapat dilakukan dengan pertanyaan sederhana, "ibu mau kemana bawa anak? Ada yang bisa dibantu?" Prioritasnya kita berusaha membantu memikirkan ibu dan anaknya.

    Jadi memang momen kelahiran seorang bayi seharusnya merupakan momen yang indah bagi setiap pasangan/ keluarga yang menantikan. Dan diperlukan peran serta dan dukungan keluarga/ kerabat di sekitar ibu yang melahirkan untuk memberikan perhatian dan bantuan dalam merawat bayinya sehingga ibu bisa punya waktu untuk istirahat yang cukup dan merawat dirinya sendiri atau melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga lainnya. Kepedulian dan perhatian pasangan dan kerabat terdekat menjadi kunci mencegah maupun mengatasi kondisi baby blues yang mungkin bisa terjadi pada siapapun ibu yang baru melahirkan.



Penulis : dr. Suryadi Ramli

Sumber informasi dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR Pelayanan Pasien, JADWAL Pelayanan, Persetujuan General Consent, Daftar Tarif Pelayanan & Berbagai Informasi lainnya di Puskesmas Rawa Tembaga

Salam Sehat. Selamat Datang di UPTD Puskesmas Rawa Tembaga. Bagi Anda yang baru pertama kali datang ke UPTD Puskesmas Rawa Tembaga, berikut terlampir di bawah ini Alur Pelayanan Pasien (gimana dan mesti kemana daftar dan seterusnya), SILAKAN SCROLL terus ke bawah - tersedia Informasi Jadwal Pelayanan, Tarif Pelayanan yang tidak tercover KIS, Video simulasi, Surat Persetujuan Umum (General Consent), Rujukan Rumah Sakit untuk berobat, Rujukan Rumah Sakit untuk situasi darurat, dan tersedia berbagai link informasi seperti Denah Ruang Pelayanan, Denah Alur Evakuasi Bencana, dan banyak lagi.  Berikut ALUR PELAYANAN PASIEN di Puskesmas Rawa Tembaga.      ALUR PENDAFTARAN   BERIKUT VIDEO SIMULASI Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien - Silakan simak videonya, semoga membantu Anda. Semua pasien atau pengunjung yang ingin mengakses pelayanan, WAJIB melakukan pendaftaran !! Termasuk berobat, kontrol hasil laboratorium, ambil obat TBC, Konseling/ konsultasi saja, KB, KIA, Imu...

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024

     Berikut ini merupakan salinan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peraturan ini menjadi acuan bagi semua puskesmas di Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, mulai dari manajemen puskesmas hingga pelayanan kesehatan sesuai klaster siklus hidup sehingga sesuai dengan konsep integrasi pelayanan primer. Beberapa catatan penting dari peraturan ini yang antara lain: Puskesmas memberikan pelayanan terintegrasi dengan sistem klaster, yaitu klaster manajemen, klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan dewasa dan lansia, klaster penanggulangan penyakit dan kesehatan lingkungan, serta lintas klaster. Tidak ada Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang merupakan pejabat struktural dalam struktur organisasi puskesmas. Tiap klaster dipimpin oleh penanggung jawab klaster yang merupakan pejabat fungsional kesehatan yang ditunjuk oleh kepala puskesmas, yang mana penanggung jawab k...

Klaster-klaster Puskesmas - ILP - Care Pathways

Salam Pembaca Blog PKM Rawatembaga. GUY'S Pengenalan ILP â—Ź 01 Januari 2025 ILP sudah harus di terapkan di tunggu sampai 2 tahun  â—Ź kenapa dari Akreditasi menjadi ILP dari pendekatan Program ( Akreditasi) menjadi pendekatan siklus kehidupan  â—ŹPenyesuaian Instrumen Akreditasi ke ILP 1. Klaster 1 : Bab 1 , bab 5 2. Klaster 2 : Bab 2 luar gedung, Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 3. Klaster 2 : Bab 2 untuk Pelayanan luar gedung , Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 4. Lintas Sektor : Bab 3 dan Bab 1( 4.1 MFK untuk program penanggulangan bencana ) 5. Kalster 4 : PWS ( pemantauan wilayah setempat ) dan Surveilens tidak secara spesifik di nilai dalam standar Akreditasi, Bab 1 ( EP 1,2,4 ) Bab 2  ( EP 2,6,5 ) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pembaharuan pembagian susunan organisasi dan layanan bagi Puskesmas yang dibagi dalam 4 klaster. Berikut adalah link download file dengan format PDF. Link Download Video ILP Pedoman Puskesmas Klaster 1 Pedoman Puskesmas Klaster 2 Pedom...

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja
DIrjen Kemenkes th 2024, 74 halaman