Langsung ke konten utama

Tips CEGAH Kecelakaan Dalam Rumah Tangga

Belum lama ini admin melayani pasien lansia yang sakit nyeri seluruh tubuh akibat terjatuh di rumah. Ini merupakan kasus yang kesekian ratus terjadi karena kecelakaan di dalam rumah. Beragam macam kasus yang terjadi :
1. Terpeleset di kamar mandi akibat lantai licin
2. Kepala terbentur dan perdarahan akibat jatuh terkena sudut bak yang tajam
3. Anak balita tersetrum listrik karena stop kontak yang mudah dijangkau anak-anak
4. Terpeleset di lantai ruangan dapur akibat tumpahan minyak/ cairan kental/ kulit pisang dan lainnya.
5. Luka teriris pisau
6. Luka robek karena menginjak pecahan beling dari piring/ gelas kaca yang jatuh
7. Kesiram/ terkena cipratan minyak panas penggorengan atau knalpot motor
8. dan lain sebagainya

Padahal semua kasus kejadian tersebut dapat dicegah dan tidak sampai menyebabkan perlukaan atau sejenisnya. Apalagi di rumah kita ada anggota keluarga yang lansia ataupun anak-anak balita yang merupakan anggota keluarga yang rentan/ berpotensi menjadi korban kecelakaan dalam rumah tangga.

Melalui artikel postingan ini, kami hendak memotivasi bagi para pembaca sekalian untuk mau dan lebih peduli memperhatikan lingkungan sekitar di dalam rumah dan sekitarnya untuk dilakukan modifikasi/ renovasi/ perbaikan maupun penambahan-penambahan perlengkapan untuk tidak menjadi penyebab kecelakaan dalam rumah tangga.

Seperti contoh di atas :

1. TERPELESET DI KAMAR MANDI AKIBAT Lantai licin
    Perlu diperhatikan lantai kamar mandi, mesti menggunakan lantai yang bertekstur kasar sehingga ketika dipijak oleh kaki tidak mudah kepeleset karena licin, apabila sudah menggunakan lantai keramik yang licin bisa dilakukan modifikasi dengan penambahan karpet anti selip yang biasa ditemukan di toko-toko bangunan modern dengan beragam bentuk dan corak. Dan bila ada lansia, sediakan kursi untuk anggota yang lansia dapat menggunakannya melakukan aktifitas mandi atau hendak menggunakan pakaian/ celana.

2. KEPALA TERBENTUR ATAU PERDARAHAN akibat jatuh terkena sudut bak yang tajam
    Kasus kecelakaan yang terjadi biasanya mengenai bagian kepala, dan anggota tubuh lainnya berupa luka robek. Bila mengenai kepala bisa berpotensi menyebabkan gegar otak ataupun memar otak, yang memerlukan penanganan darurat sampai perawatan ICU. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan / antisipasi supaya tidak terjadi potensi kecelakaan dalam rumah.
Dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan pada sudut-sudut bak mandi, dibuat menjadi tidak tajam alias tumpul, undakan/ perbedaan ketinggian dibuat menjadi landai/ tanjakan sehingga memperkecil kaki tersandung. Dan lantai kamar mandi harus secara berkala dan rutin disikat dan dibersihkan dari lumut/ lapisan lendir yang membuat lantai makin licin ketika terinjak.

 3. ANAK BALITA TERSETRUM LISTRIK karena stop kontak yang mudah dijangkau anak-anak
    Anak balita (di bawah lima tahun) yang paling rentan mengalami kecelakaan seperti ini, tidak sedikit rumah yang memiliki stop kontak di dinding bagian bawah sehingga mudah sekali dijangkau anak balita yang senang sekali mengeksplorasi/ memegan-megang semua benda yang dalam jangkauannya tanpa terkecuali. Oleh karena itu dapat kita siasati dengan beberapa cara, seperti mengganti stop kontak dengan stop kontak yang berpelindung alias ada penutupnya, atau memindahkan stop kontak ke posisi yang lebih tinggi, sekitar 1,5 meter.

4. . TERPELESET DI LANTAI RUANG DAPUR akibat tumpahan minyak/ cairan kental/ kulit pisang dan lainnya.
    Nah untuk antisipasi kejadian yang ini, sangat diperlukan kepedulian seluruh anggota keluarga tak terkecuali anak balita yang terus menerus diajari/ diedukasi untuk membuang sampah pada tempatnya, bila ada tumpahan air atau cairan di lantai atau tempat lainnya segera dilap dan dikeringkan lantainya. Terutama yang jadi perhatian bila cairan minyak/ oli yang tumpah di lantai, setelah dilap kering, pastikan bahwa lantai yang diseka sudah tidak licin, bila masih licin, gunakan air sabun cuci piring/ sabun colek untuk menetralisir minyak/ lemak yang tertinggal, lalu diseka dengan lap/ tissu dapur kering.

5. LUKA TERIRIS PISAU
    Siapa sih yang tidak pernah teriris pisau bagi yang pernah di dapur?! Hampir semua pernah mengalaminya bukan?! Yang terpenting adalah memperbaiki metode jari-jari tangan dalam memegang bahan sayuran yang hendak dipotong-potong, dengan posisi ujung jari sedikit menekuk ke arah dalam sehingga yang bersentuhan dengan pisau adalah punggung/siku ruas jari pertama. Bisa Anda pelajari cara memotong sayuran di kanal Youtube.
    Bila terjadi perdarahan, prinsipnya jangan panik. segera bilas area luka teriris dengan air bersih mengalir, lalu ambil kasa/ perban segera luka ditekan secukupnya (jangan terlalu kuat) sampai darah tidak mengalir lagi (biasanya sekitar 5 - 15 menit). Bila masih terjadi perdarahan, tekan ulang lagi. Bila darah terus mengalir dan luka iris panjang dan dalam segera ke UGD RS terdekat.

6. LUKA ROBEK AKIBAT MENGINJAK PECAHAN BELING dari piring dan gelas yang pecah
    Memang beresiko karena tidak sedikit rumah tangga yang menggunakan piring dan gelas dari bahan kaca/ beling, untuk antisipasi dapat diganti dengan perlengkapan yang terbuat dari bahan melamin,
stainless, atau bahan material lainnya yang tahan pecah. Ketika terjadi piring/ gelas pecah, segera pastikan bahwa semua serpihan tersapu, sebab pentalan serpihan kaca bisa terlempar beberapa meter dari lokasi jatuh. Dan lebih aman lagi, dibiasakan seluruh anggota keluarga menggunakan alas kaki khusus di dalam lingkungan rumah.
 
7. KESIRAM ATAU TERKENA CIPRATAN MINYAK PANAS PENGGORENGAN/ KNALPOT MOTOR
    Kesiram maupun terkena cipratan minyak panas memiliki penanganan yang tidak berbeda, yaitu segera bersihkan sekitar luka pada air bersih mengalir, lalu segera kompres/ rendam di air dingin (yang diberi es), bila dirasa terlalu dingin setelah direndam/ kompres, hentikan kompres/ rendaman beberapa saat, bila sudah tidak terlalu dingin bagian tubuh yang luka, diulangi kembali kompres/ rendamannya dengan air dingin/ es sampai luka tidak terlalu berasa perih. Perlu diperhatikan, kompres/ rendam dengan air dingin menjadi efektif untuk mencegah timbulnya gelembung isi cairan pada kulit, bila dilakukan menit itu juga, jangan beberapa jam kemudian setelah sudah muncul luka lepuhan pada kulit.
Bila luka siram/ luka kena knalpot terlalu luas, melebih luas selebar 1 telapak tangan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter terdekat atau ke UGD Rumah Sakit terdekat.

Sekali lagi, admin mengingatkan untuk bagi orang dewasa di dalam lingkungan rumah, untuk tidak panik, dan dapat memberikan pertolongan pertama saat kejadian, dan membersihkan lokasi kejadian dari potensi mencederai anggota rumah lainnya dan melakukan modifikasi keselamatan dan keamanan lingkungan rumah sesegera mungkin, jangan ditunda-tunda, sebab mencegah jauh lebih berharga dibanding mengobati yang akan menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya yang jauh lebih besar dibanding melakukan upaya pencegahan. 

Bila tidak dimulai dari diri kita sendiri, siapa lagi?!

Saya AMAN, Kamu AMAN, KITA SEMUA NYAMAN !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR Pelayanan Pasien, JADWAL Pelayanan, Persetujuan General Consent, Daftar Tarif Pelayanan & Berbagai Informasi lainnya di Puskesmas Rawa Tembaga

Salam Sehat. Selamat Datang di UPTD Puskesmas Rawa Tembaga. Bagi Anda yang baru pertama kali datang ke UPTD Puskesmas Rawa Tembaga, berikut terlampir di bawah ini Alur Pelayanan Pasien (gimana dan mesti kemana daftar dan seterusnya), SILAKAN SCROLL terus ke bawah - tersedia Informasi Jadwal Pelayanan, Tarif Pelayanan yang tidak tercover KIS, Video simulasi, Surat Persetujuan Umum (General Consent), Rujukan Rumah Sakit untuk berobat, Rujukan Rumah Sakit untuk situasi darurat, dan tersedia berbagai link informasi seperti Denah Ruang Pelayanan, Denah Alur Evakuasi Bencana, dan banyak lagi.  Berikut ALUR PELAYANAN PASIEN di Puskesmas Rawa Tembaga.      ALUR PENDAFTARAN   BERIKUT VIDEO SIMULASI Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien - Silakan simak videonya, semoga membantu Anda. Semua pasien atau pengunjung yang ingin mengakses pelayanan, WAJIB melakukan pendaftaran !! Termasuk berobat, kontrol hasil laboratorium, ambil obat TBC, Konseling/ konsultasi saja, KB, KIA, Imunisasi, Calon Jamaah Haj

Mengenal seputar Puskesmas Rawa Tembaga & Bagan Alur Pelayanan Pasien

Puskesmas Rawa Tembaga (seterusnya disebut "PKM RATEM") merupakan Unit Layanan Teknis Daerah bidang kesehatan yang membina, melayani dan memonitoring wilayah Kelurahan Jaka Sampurna, Kecamatan Bekasi Barat. Memang secara fisik gedung ini berdiri dan berlokasi di wilayah Kelurahan Kayu Ringin, Kecamatan Bekasi Selatan. PKM RATEM saat artikel ini diposting memiliki sumber daya manusia terdiri dari : 2 orang Dokter Umum, 2 orang Dokter Gigi, 6 orang Bidan, 3 perawat umum, 1 perawat gigi, 1 orang ahli Gizi, 2 orang analis, 2 orang IT, 1 apoteker, 13 orang bagian non medis. Dengan jumlah ketenagaan yang demikian dibandingkan dengan jumlah penduduk Kelurahan Jaka Sampurna yang sudah mencapai lebih dari 72.000 jiwa, belum mencapai kesesuaian rasio antara dokter umum dan masyarakat.  Namun PKM RATEM tetap selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan. Layanan setiap hari dibuka dengan JADWAL BUKA PENDAFTARAN sebagai berikut : Se

CATIN Wajib Tes HIV

Salam Sehat.      Seiring mulai meningkatnya kasus penularan HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) di kalangan ibu rumah tangga. Pemerintah menitikberatkan deteksi dini resiko penyakit-penyakit menular dan beresiko kematian atau kecacatan pada ibu hamil.       Adapun bertahun-tahun sebelumnya, penularan HIV hanya berputar di sekitar pengguna jarum suntik steril, wanita penjaja seks, hubungan seks yang berganti pasangan, dan gay.       Namun terjadi pergeseran penularan di luar kategori yang disebutkan di atas, ke kaum ibu rumah tangga, yang notabene tidak memiliki resiko tinggi tertular penyakit HIV maupun penyakit Infeksi Menular Seksual, jadi dimungkinkan tertular dari suami yang melakukan hubungan seksualnya dengan yang bukan isterinya. Yang pada akhirnya, ketika ibu rumah tangga hamil, maka calon bayi yang dikandungnya memiliki resiko tinggi tertular, apalagi tidak dilakukan skrining pada waktu pemeriksaan kehamilan.      Mengetahui potensi resiko penularan ini, maka Kementerian Kes