Langsung ke konten utama

Seri Kesehatan Jiwa : Manajemen Stress

Stress bukan suatu aib, stress bukan sesuatu yang memalukan. Melainkan sesuatu situasi yang lazim dialami oleh semua orang, bahkan mulai sejak lahir semua orang sudah mengalami stress.
Stress merupakan penyebab terbanyak pasien yang berobat ke puskesmas, karena stress berdampak pada fungsi dan organ tubuh lainnya. 

Apakah Stress itu ?


Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi fisik seseorang.

 

Manajemen Stress


adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang dan kejadian-kejadian yang ada memberi tuntutan/tekanan mental yang berlebihan

 

Faktor yang mempengaruhi Stress


1.  Lingkungan (tempat tinggal, usaha, sekolah, kantor, dll)

2.  Organisasi (atasan/ bos, karyawan, teman kerja

3.  Individu (diri sendiri)

 

 Gejala Stress


 1.   Fisik  : denyut jantung cepat/berdebar-debar, banyak berkeringat, sesak nafas, otot terasa tegang terutama bagian leher belakang dan bahu, sering pipis, sulit tidur, sakit maag, mules, dan seterusnya.

2.   Psikologi : cemas, sering bingung, sulit konsentrasi, sulit ambil keputusan, perasaan kewalahan, dan lain-lain.

3.   Tingkah laku : Berbicara cepat, menggigit kuku, menggoyangkan kaki, gemetar, nafsu makan berubah (bisa tidak nafsu makan, bisa makan berkali-kali)

 

Apa yang harus dilakukan ?


1.   Memotivasi diri dengan bersikap pasrah dan ikhlas dalam menghadapi masalah.


2.   Mengendalikan diri, ini perlu dilatih berulang kali seperti melatih bernafas, dengan menghirup nafas dalam sekuatnya lalu hembuskan keluar nafas pelan-pelan sampai maksimal, lakukan beberapa kali sampai terasa relaksasi/ nyaman pada bagian otot bahu dan leher belakang.


3.  Secara sadar memotivasi diri untuk makan tepat waktu bahkan bila perlu 4 kali sehari, mengingat kondisi stress menyebabkan kita cepat lapar sebelum waktunya.


4.  Dukungan keluarga untuk memberikan semangat dan dorongan dalam menghadapi masalah.


5.  Konsultasi ke dokter bila muncul gejala keluhan fisik.


6.  Konseling kepada tokoh agama yang dipercaya dan bisa melayani konseling. 

 


“Kenali Stress,

Hadapi Perubahan dengan Senyuman”






Catatan : Gambar di atas merupakan leaflet Layanan Promosi Kesehatan Puskesmas Rawa Tembaga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALUR Pelayanan Pasien, JADWAL Pelayanan, Persetujuan General Consent, Daftar Tarif Pelayanan & Berbagai Informasi lainnya di Puskesmas Rawa Tembaga

Salam Sehat. Selamat Datang di UPTD Puskesmas Rawa Tembaga. Bagi Anda yang baru pertama kali datang ke UPTD Puskesmas Rawa Tembaga, berikut terlampir di bawah ini Alur Pelayanan Pasien (gimana dan mesti kemana daftar dan seterusnya), SILAKAN SCROLL terus ke bawah - tersedia Informasi Jadwal Pelayanan, Tarif Pelayanan yang tidak tercover KIS, Video simulasi, Surat Persetujuan Umum (General Consent), Rujukan Rumah Sakit untuk berobat, Rujukan Rumah Sakit untuk situasi darurat, dan tersedia berbagai link informasi seperti Denah Ruang Pelayanan, Denah Alur Evakuasi Bencana, dan banyak lagi.  Berikut ALUR PELAYANAN PASIEN di Puskesmas Rawa Tembaga.      ALUR PENDAFTARAN   BERIKUT VIDEO SIMULASI Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien - Silakan simak videonya, semoga membantu Anda. Semua pasien atau pengunjung yang ingin mengakses pelayanan, WAJIB melakukan pendaftaran !! Termasuk berobat, kontrol hasil laboratorium, ambil obat TBC, Konseling/ konsultasi saja, KB, KIA, Imu...

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024

     Berikut ini merupakan salinan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peraturan ini menjadi acuan bagi semua puskesmas di Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, mulai dari manajemen puskesmas hingga pelayanan kesehatan sesuai klaster siklus hidup sehingga sesuai dengan konsep integrasi pelayanan primer. Beberapa catatan penting dari peraturan ini yang antara lain: Puskesmas memberikan pelayanan terintegrasi dengan sistem klaster, yaitu klaster manajemen, klaster kesehatan ibu dan anak, klaster kesehatan dewasa dan lansia, klaster penanggulangan penyakit dan kesehatan lingkungan, serta lintas klaster. Tidak ada Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang merupakan pejabat struktural dalam struktur organisasi puskesmas. Tiap klaster dipimpin oleh penanggung jawab klaster yang merupakan pejabat fungsional kesehatan yang ditunjuk oleh kepala puskesmas, yang mana penanggung jawab k...

Klaster-klaster Puskesmas - ILP - Care Pathways

Salam Pembaca Blog PKM Rawatembaga. GUY'S Pengenalan ILP â—Ź 01 Januari 2025 ILP sudah harus di terapkan di tunggu sampai 2 tahun  â—Ź kenapa dari Akreditasi menjadi ILP dari pendekatan Program ( Akreditasi) menjadi pendekatan siklus kehidupan  â—ŹPenyesuaian Instrumen Akreditasi ke ILP 1. Klaster 1 : Bab 1 , bab 5 2. Klaster 2 : Bab 2 luar gedung, Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 3. Klaster 2 : Bab 2 untuk Pelayanan luar gedung , Bab 3 Pelayanan Dalam Gedung 4. Lintas Sektor : Bab 3 dan Bab 1( 4.1 MFK untuk program penanggulangan bencana ) 5. Kalster 4 : PWS ( pemantauan wilayah setempat ) dan Surveilens tidak secara spesifik di nilai dalam standar Akreditasi, Bab 1 ( EP 1,2,4 ) Bab 2  ( EP 2,6,5 ) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merumuskan pembaharuan pembagian susunan organisasi dan layanan bagi Puskesmas yang dibagi dalam 4 klaster. Berikut adalah link download file dengan format PDF. Link Download Video ILP Pedoman Puskesmas Klaster 1 Pedoman Puskesmas Klaster 2 Pedom...

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja

Buku Saku Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja
DIrjen Kemenkes th 2024, 74 halaman